PENGHAPUS : “Maafkan aku??? Untuk
apa Pensil? Kamu tidak melakukan
kesalahan apa pun kepadaku.”
PENSIL : “Aku minta maaf karena aku
telah membuatmu terluka. Setiap kali
aku melakukan kesalahan, kamu selalu
berada
di sana untuk menghapusnya. Namun
setiap kali kamu membuat kesalahanku
lenyap,
kamu kehilangan
sebagian dari dirimu. Kamu akan
menjadi semakin kecil dan kecil setiap
saat ”
PENGHAPUS : “Hal itu memang benar…
Namun aku sama sekali tidak merasa
keberatan. Kau lihat, aku memang
tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku
tercipta untuk selalu membantu
mengoreksimu setiap kamu melakukan
kesalahan.
Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa
aku akan pergi dan kau akan
mengganti diriku dengan yang baru. Aku sungguh
bahagia
dengan peranku. Jadi tolonglah, kau
tak perlu khawatir. Aku tidak suka
melihat
dirimu bersedih.”
Penghapus → Orang Tua kita
Si Pensil → diri kita sendiri
Orang Tua akan selalu ada untuk anak
anaknya, guna memperbaiki kesalahan
anak anaknya.
Namun, seiring berjalannya waktu,
Orang Tua akan terluka dan akan
menjadi semakin kecil .
Walaupun anak anak mereka pada
akhirnya akan menemukan seseorang
yang baru (Suami atau Istri), namun
Papa dan Mama akan selalu tetap merasa
bahagia
atas apa yang mereka lakukan
terhadap anak
anaknya dan akan
selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta
mereka merasa khawatir atau pun
bersedih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar