Minggu, 17 Mei 2015
kisah motivasi semoga bermanfaat untuk kita semua
Sebuah kapal pesiar mengalami, kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami istri berlari menuju sekoci untuk menyelamatkan diri, sampe disana, mereka menyadari bahwa hanya ada satu tempat, untuk satu orang yg tersisa.Segera sang suami melompat mendahului sang istri, untuk mendapatkan tempat itu, sang istri hanya bisa menatap sang suami yg berlalu meninggalkannya.sambil meneriakan sebuah kalimat sebelum skoci menjauh, dan kapal bener" menenggelamkannya,,
🎆 Guru yg menceritakan kisah ini, bertanya pada murid" nya,,
Rabu, 13 Mei 2015
NASEHAT UNTUK LELAKI/SUAMI
NASEHAT UNTUK LELAKI/SUAMI
1.Hargai istrimu
Sebagaimna kau hargai ibumu...sebab istrimu adalah seorg ibu dr anak"mu....
2.Jika kau marahvterhdp istrimu bicaralah baik" dgn istrimu apa yg membuat kau mrah terhdpnya...jngan sesekali kau membentaknya ,mengatainya yg membuat ia sakit hati/ memukulnya...
3.Jantungnya org berumah tangga adlh istri...jika istrimu tdk bahagia mka seisi rumah akan spt neraka ..karna hari" tiada canda ,tawa,manja, dan perhatian....maka syangilah istrimu agar dia bahagia dan engkaupun akan merasakan spt di surga...
4.Besar/kecil gajimu seorg istri jga ingin di perhatikan dgn begitu...mka istrimu akan menyambutmu setiap kau pulang kerja dgn penuh kasih sayang...
5. Org yg tinggal satu atap(menikah)tidak perlu bergengsi/bertingkah terhdp istrimu...siapa menang siapa kalah...karna menikah itu bukan utk bertanding melainkan teman hidup selamanya hingga akhir hayat..
6.Seandainya kau di luar sana mempunyai wanita idaman yg melebihi istrimu ..dia hanya ingin memanfaatkanmu saja... bukan karna cinta... stelah suatu hari nanti kau dlm kesulitan dia akan pergi dgn lki" lain meninggalkan dirimu...
6.Banyak lelaki di luar sana yg mencari perempuan yg baik tp mereka tdk bisa mendptkannya...dan mereka akan meminta perlindungan terhadap istrimu...mka jangan sampai istrimu pergi meninggalkan rumah karna kesedihan ...sebab ia akan sulit utk kembali lg dgnmu...
Filosofi BURUNG MERPATI
Filosofi BURUNG MERPATI :
1. Merpati adalah burung yg tidak pernah mendua hati.Coba perhatikan, apakah ada merpati yang suka berganti pasangan?Jawabannya adalah : TIDAK , Pasangannya cukup satu seumur hidupnya.
2. Merpati adalah burung yg tahu ke mana dia harus pulang. Betapapun merpati terbang jauh, dia tidak pernah tersesat untuk pulang.Pernahkah ada merpati yang pulang ke rumah lain? Jawabannya adalah : TIDAK.
3. Merpati adalah burung yg romantis. Coba perhatikan ketika sang jantan bertalu-talu memberikan pujian, sementara sang betina tertunduk malu.Pernahkah kita melihat mereka saling mencaci? Jawabannya adalah : TIDAK.
4. Burung merpati tahu bagaimana pentingnya bekerja sama. Coba perhatikan ketika mereka bekerja sama membuat sarang. Sang jantan & betina saling silih berganti membawa ranting untuk sarang anak-anak mereka. Apabila sang betina mengerami, sang jantan berjaga di luar kandang. Dan apabila sang betina kelelahan, sang jantan gantian mengerami.Pernahkah kita melihat mereka saling melempar pekerjaannya? Jawabannya adalah : TIDAK.
5. Merpati adalah burung yg tidak mempunyai empedu, ia tidak menyimpan “ KEPAHITAN ” sehingga tidak menyimpan " DENDAM ".Sahabat, jika seekor burung merpati bisa melakukan hal-hal di atas, mengapa manusia tidak bisa ? Hidup itu indah jika kita saling MENGERTI, BERBAGI, dan MENGHARGAI. Mari kita selalu BERSYUKUR apapun yang kita PEROLEH.
biMBA AIUEO Cipete Selatan
PENSIL : “Maafkan aku Penghapus…”
PENGHAPUS : “Maafkan aku??? Untuk
apa Pensil? Kamu tidak melakukan
kesalahan apa pun kepadaku.”
PENSIL : “Aku minta maaf karena aku
telah membuatmu terluka. Setiap kali
aku melakukan kesalahan, kamu selalu
berada
di sana untuk menghapusnya. Namun
setiap kali kamu membuat kesalahanku
lenyap,
kamu kehilangan
sebagian dari dirimu. Kamu akan
menjadi semakin kecil dan kecil setiap
saat ”
PENGHAPUS : “Hal itu memang benar…
Namun aku sama sekali tidak merasa
keberatan. Kau lihat, aku memang
tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku
tercipta untuk selalu membantu
mengoreksimu setiap kamu melakukan
kesalahan.
Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa
aku akan pergi dan kau akan
mengganti diriku dengan yang baru. Aku sungguh
bahagia
dengan peranku. Jadi tolonglah, kau
tak perlu khawatir. Aku tidak suka
melihat
dirimu bersedih.”
Penghapus → Orang Tua kita
Si Pensil → diri kita sendiri
Orang Tua akan selalu ada untuk anak
anaknya, guna memperbaiki kesalahan
anak anaknya.
Namun, seiring berjalannya waktu,
Orang Tua akan terluka dan akan
menjadi semakin kecil .
Walaupun anak anak mereka pada
akhirnya akan menemukan seseorang
yang baru (Suami atau Istri), namun
Papa dan Mama akan selalu tetap merasa
bahagia
atas apa yang mereka lakukan
terhadap anak
anaknya dan akan
selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta
mereka merasa khawatir atau pun
bersedih.
Senin, 11 Mei 2015
Guru Jasa mu Tiada Tar
Salam biMBA..
Selamat kepada Sahabat biMBA-AIUEO yang bersemangat dalam menumbuhkan MINAT Belajar anak usia dini, semoga dengan motivasi dan apresiasi dari prestasi anak-anak dapat mencerdaskan pendidikan anak bangsa sejak usia dini, karena kewajiban untuk menumbuhkan minat anak seja usia dini adalah kewajiban kita semua, dengan menerapkan metode :"Fun Learning, Small Step System, Individual System, Varian Skill.
Untuk Piala Lomba Foto 2015 biMBA-AIUEO Cipete Selatan
Vocer Pendidikan lomba foto 2015 biMBA-AIUEO Cipete Selatan
Juara 1 Lomba Foto 2015 biMBA-AIUEO Cipete Selatan "Adyarakha Benjamin"
Juara 2 Lomba Foto 2015 biMBA-AIUEO Cipete Selatan "Queen Shakila Marsya"
Juara 1 Lomba Foto 2015 biMBA-AIUEO Cipete Selatan "Rafael Renardus Hutabarat"
Terima kasih kepada orang tua murid,
Alhamdulillah sampai saat ini masih mempercayai biMBA-AIUEO Cipete Selatan untuk dapat menumbuhkan MINAT Belajar pada anak usia dini, semoga anak-anak dapat menggapai cita-citanya setinggi langit seperti yang orang tua harapkan, menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah, dan ALLAH.SWT melimpahkan keberkahan kepadanya.
Terimakasih kepada kepala unit, motivator, mitra dan keluarga besar biMBA-AIUEO
Terima kasih kepada Ibu. Shiwy Maulina Novida Asma Sudarmo (Ibu. Shiwy),
Ibu. Shiwy Adesida Ayu Asma Sudarmo (Ibu. Ayu),
Ibu. Wiji Sulistianingsih (Ibu. Wiji)
Ibu. Yulia Ayu Andari ( Ibu. Yulia)
Ibu. Siti Nurjannah ( Ibu. Jannah)
Ibu. Asnita Nurmala ( Ibu. Mala)
Ibu. Yuni Kastuti ( Ibu. Yuni)
Semoga amal ibadah kita semua dibalas oleh ALLAH.SWT dengan pahala yang berlipat ganda, sungguh jasa mu tiada tara, seperti lagu jasamu guru:
kita jadi bisa menulis dan membaca karena siapa?Kita jadi tahu beraneka bidang ilmu dari siapa?
kita jadi pintar dibimbing pak gurukita bisa pandai dibimbing bu gurugurulah pelita penerang dalam gulitajasamu tiada tarakita jadi bisa menulis dan membaca karena siapakita jadi tahu beraneka bidang ilmu dari siapakita jadi pintar dibimbing pak gurukita bisa pandai dibimbing bu gurugurulah pelita penerang dalam gulitajasamu tiada taragurulah pelita penerang dalam gulitajasamu tiada tara
Sabtu, 09 Mei 2015
Mati Husnul Khotimah dengan Kalimat “Laa ilaha illallah”
Mati Husnul Khotimah dengan Kalimat
“Laa ilaha illallah”
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Sebuah kisah yang pantas direnungkan. Akankah kematian kita bisa baik seperti ini. Semoga Allah memudahkan kita mati dalam keadaan husnul khotimah (akhir yang baik).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ù…َÙ†ْ Ùƒَانَ آخِرُ ÙƒَÙ„َامِÙ‡ِ Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللهُ دَØ®َÙ„َ الجَÙ†َّØ©َ
“Barang siapa yang akhir perkataannya adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)
Melihat hadits tersebut, kami teringat pada sebuah kisah yang sangat menarik dan menakjubkan. Kisah ini diceritakan oleh Al Khotib Al Baghdadi, dalam Tarikh Bagdad 10/335. Berikut kisah tersebut.
Abu Ja’far At Tusturi mengatakan, “Kami pernah mendatangi Abu Zur’ah Ar Rozi yang dalam keadaan sakaratul maut di Masyahron. Di sisi Abu Zur’ah terdapat Abu Hatim, Muhammad bin Muslim, Al Munzir bin Syadzan dan sekumpulan ulama lainnya. Mereka ingin mentalqinkan Abu Zur’ah dengan mengajari hadits talqin sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Ù„َÙ‚ِّÙ†ُوا Ù…َÙˆْتَاكُÙ…ْ لاَ Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِلاَّ اللَّÙ‡ُ
“Talqinkanlah (tuntunkanlah) orang yang akan meninggal di antara kalian dengan bacaan: ‘laa ilaha illallah’.” (HR. Muslim no. 2162)
Namun mereka malu dan takut pada Abu Zur’ah untuk mentalqinkannya. Lalu mereka berkata, “Mari kita menyebutkan haditsnya (dengan sanadnya/ jalur periwayatannya).”
Muhammad bin Muslim lalu mengatakan, “Adh Dhohak bin Makhlad telah menceritakan kepada kami, (beliau berkata), dari Abdul Hamid bin Ja’far, (beliau berkata), dari Sholih” Kemudian Muhammad tidak meneruskannya.
Abu Hatim kemudian mengatakan, “Bundar telah menceritakan kepada kami, (beliau berkata), Abu ‘Ashim telah menceritakan kepada kami, (beliau berkata), dari Abdul Hamid bin Ja’far, (beliau berkata), dari Sholih.” Lalu Abu Hatim juga tidak meneruskannya dan mereka semua diam.
Kemudian Abu Zur’ah yang berada dalam sakaratul maut mengatakan, “Bundar telah menceritakan kepada kami, (beliau berkata), Abu ‘Ashim telah menceritakan kepada kami, (beliau berkata), dari Abdul Hamid bin Ja’far, (beliau berkata), dari Sholih bin Abu ‘Arib, (beliau berkata), dari Katsir bin Murroh Al Hadhromiy, (beliau berkata), dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ù…َÙ†ْ Ùƒَانَ آخِرُ ÙƒَÙ„َامِÙ‡ِ Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللهُ دَØ®َÙ„َ الجَÙ†َّØ©َ
Setelah itu, Abu Zur’ah rahimahullah langsung meninggal dunia.
Abu Zur’ah meninggal pada akhir bulan Dzulhijjah tahun 264 H.
Renungan
Lihatlah kisah Abu Zur’ah. Akhir nafasnya, dia tutup dengan kalimat syahadat laa ilaha illallah. Bahkan beliau rahimahullah mengucapkan kalimat tersebut sambil membawakan sanad dan matan hadits, yang hal ini sangat berbeda dengan kebanyakan orang-orang yang berada dalam sakaratul maut.
Kondisi yang berbeda, mungkin kita pernah menyaksikan ada yang mati malah dengan keadaan yang sungguh menunjukkan akhir hidup yang jelek. Kita mungkin pernah mendengar ada seorang penyanyi, yang meninggal mengucapkan syair lagu “I love You full“. Kalimat terbaik yang seharusnya jadi penutup kehidupan adalah kalimat Laa ilaha ilallah. Lantas apakah keadaan semacam artis itu adalah baik? Coba renungkan.
Oleh karena itu, marilah kita persiapkan bekal ini untuk menghadapi kematian kita. Tidak ada bekal yang lebih baik daripada bekal kalimat tauhid ‘laa ilaha illallah’ ini. Namun ingat! Tentu saja kalimat laa ilaha illallah bisa bermanfaat dengan memenuhi syarat-syaratnya, dengan selalu memohon pertolongan dan hidayah Allah.
Ya Hayyu, Ya Qoyyum. Wahai Zat yang Maha Hidup lagi Maha Kekal. Dengan rahmat-Mu, kami memohon kepada-Mu. Perbaikilah segala urusan kami dan janganlah Engkau sandarkan urusan tersebut pada diri kami, walaupun hanya sekejap mata. Amin Yaa Mujibbas Sa’ilin.
Mati Husnul Khotimah
Mati Husnul Khotimah dengan Kalimat
“Laa ilaha illallah”
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Sebuah kisah yang pantas direnungkan. Akankah kematian kita bisa baik seperti ini. Semoga Allah memudahkan kita mati dalam keadaan husnul khotimah (akhir yang baik).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ù…َÙ†ْ Ùƒَانَ آخِرُ ÙƒَÙ„َامِÙ‡ِ Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللهُ دَØ®َÙ„َ الجَÙ†َّØ©َ
“Barang siapa yang akhir perkataannya adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)
Melihat hadits tersebut, kami teringat pada sebuah kisah yang sangat menarik dan menakjubkan. Kisah ini diceritakan oleh Al Khotib Al Baghdadi, dalam Tarikh Bagdad 10/335. Berikut kisah tersebut.
Abu Ja’far At Tusturi mengatakan, “Kami pernah mendatangi Abu Zur’ah Ar Rozi yang dalam keadaan sakaratul maut di Masyahron. Di sisi Abu Zur’ah terdapat Abu Hatim, Muhammad bin Muslim, Al Munzir bin Syadzan dan sekumpulan ulama lainnya. Mereka ingin mentalqinkan Abu Zur’ah dengan mengajari hadits talqin sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Ù„َÙ‚ِّÙ†ُوا Ù…َÙˆْتَاكُÙ…ْ لاَ Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِلاَّ اللَّÙ‡ُ
“Talqinkanlah (tuntunkanlah) orang yang akan meninggal di antara kalian dengan bacaan: ‘laa ilaha illallah’.” (HR. Muslim no. 2162)
Namun mereka malu dan takut pada Abu Zur’ah untuk mentalqinkannya. Lalu mereka berkata, “Mari kita menyebutkan haditsnya (dengan sanadnya/ jalur periwayatannya).”
Muhammad bin Muslim lalu mengatakan, “Adh Dhohak bin Makhlad telah menceritakan kepada kami, (beliau berkata), dari Abdul Hamid bin Ja’far, (beliau berkata), dari Sholih” Kemudian Muhammad tidak meneruskannya.
Abu Hatim kemudian mengatakan, “Bundar telah menceritakan kepada kami, (beliau berkata), Abu ‘Ashim telah menceritakan kepada kami, (beliau berkata), dari Abdul Hamid bin Ja’far, (beliau berkata), dari Sholih.” Lalu Abu Hatim juga tidak meneruskannya dan mereka semua diam.
Kemudian Abu Zur’ah yang berada dalam sakaratul maut mengatakan, “Bundar telah menceritakan kepada kami, (beliau berkata), Abu ‘Ashim telah menceritakan kepada kami, (beliau berkata), dari Abdul Hamid bin Ja’far, (beliau berkata), dari Sholih bin Abu ‘Arib, (beliau berkata), dari Katsir bin Murroh Al Hadhromiy, (beliau berkata), dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ù…َÙ†ْ Ùƒَانَ آخِرُ ÙƒَÙ„َامِÙ‡ِ Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللهُ دَØ®َÙ„َ الجَÙ†َّØ©َ
Setelah itu, Abu Zur’ah rahimahullah langsung meninggal dunia.
Abu Zur’ah meninggal pada akhir bulan Dzulhijjah tahun 264 H.
Renungan
Lihatlah kisah Abu Zur’ah. Akhir nafasnya, dia tutup dengan kalimat syahadat laa ilaha illallah. Bahkan beliau rahimahullah mengucapkan kalimat tersebut sambil membawakan sanad dan matan hadits, yang hal ini sangat berbeda dengan kebanyakan orang-orang yang berada dalam sakaratul maut.
Kondisi yang berbeda, mungkin kita pernah menyaksikan ada yang mati malah dengan keadaan yang sungguh menunjukkan akhir hidup yang jelek. Kita mungkin pernah mendengar ada seorang penyanyi, yang meninggal mengucapkan syair lagu “I love You full“. Kalimat terbaik yang seharusnya jadi penutup kehidupan adalah kalimat Laa ilaha ilallah. Lantas apakah keadaan semacam artis itu adalah baik? Coba renungkan.
Oleh karena itu, marilah kita persiapkan bekal ini untuk menghadapi kematian kita. Tidak ada bekal yang lebih baik daripada bekal kalimat tauhid ‘laa ilaha illallah’ ini. Namun ingat! Tentu saja kalimat laa ilaha illallah bisa bermanfaat dengan memenuhi syarat-syaratnya, dengan selalu memohon pertolongan dan hidayah Allah.
Ya Hayyu, Ya Qoyyum. Wahai Zat yang Maha Hidup lagi Maha Kekal. Dengan rahmat-Mu, kami memohon kepada-Mu. Perbaikilah segala urusan kami dan janganlah Engkau sandarkan urusan tersebut pada diri kami, walaupun hanya sekejap mata. Amin Yaa Mujibbas Sa’ilin.
Langganan:
Postingan (Atom)